Jumat, 25 Desember 2020

Bahaya main game freefire

Seorang remaja asal Bangka Barat mengalami gangguan mental setelah keseringan bermain game eSports Free Fire yang membuatnya terkena penyakit gaming disorder.

Menurut Rakhmawati Tri Lestari, selaku psikolog klinis di RSJ Sungailiat Bangka Belitung, mengatakan bahwa remaja yang tak disebutkan namanya menghabiskan kuota 30GB dalam waktu satu bulan untuk bermain game sampai memunculkan perubahan perilaku dalam kesehariannya.

Menurut dugaan yang dikabarkan oleh laman esports.id, remaja tersebut mengalami kecanduan bermain game Free Fire dalam jangka waktu yang lama. L

Remaja itu diyakini sudah main sejak awal-awal peluncuran Free Fire pertama kali dirilis pada bulan Maret 2017 silam, maka ia sudah kecanduan selama dua tahun terakhir.

Pasalnya, perilakunya kerap berubah menjadi kasar dan mengancam yang mengindikasikan bahwa ia perlu dengan segera mendapatkan pertolongan. Namun, terdapat dugaan lain yang menyatakan bahwa perubahan perilaku juga bisa diakibatkan adanya kesalahan pola asuh. bahwa remaja yang tak disebutkan namanya me

Meski demikian, Worlds Health Organization (WHO) telah resmi menetapkan gaming disorder atau perubahan perilaku akibat kecanduan bermain game sebagai penyakit.

Langkah ini diambil setelah WHO melihat hadirnya kecemasan akan perilaku anak remaja yang berubah akibat kecanduan bermain game, seperti tidak adanya kontrol saat bermain baik secara frekuensi dan durasi. Serta lebih memprioritaskan game ketimbang aktivitas lainnya. un

Memainkan game eSports apapun, termasuk Free Fire memang tidak ada salahnya, hanya saja waktu bermain harus dibatasi dan tidak mewujudkan apa yang ada dalam dunia ritual game itu ke dalam dunia nyata. perilaku dalam kesehariannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar