Senin, 13 Januari 2014

Tugas 4 Bahasa Indonesia


1. KUTIPAN

Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat/ide/gagasan orang laing yang diambil dari sumber tertentu.Kutipan menyebutkan nama (penulis/editor –cukup nama belakangnya saja), tahun terbit sumber referensi, dan halaman yang dikutip. Contoh :

………………. (Ida, 1998: 20)

Ida (1998: 20) menyatakan ……

Menurut Ida(1998: 20) …………

Kutipan Langsung Pendek

Untuk kutipan langsung pendek, kutipan tidak melebih dari 4 baris. Kutipan diintegrasikan langsung dalam teks. Jarak baris kutipan sama dengan jarak baris teks yang ada, yakni 2 atau 1½ spasi. Kutipan diapit dengan tanda kutip (“…”).

Contoh:

Mengenai memori jangka pendek, (1998: 20) Ida menyatakan “Memori jangka pendek atau disebut sebagai memrori kerja menyimpan informasi yang dibutuhkan dalam waktu singkat/sementara pada saat kita sedang melakukan suatu pekerjaan”.

Kutipan Langsung Panjang

Kutipan langsung panjang adalah kutipan yang terdiri dari 4 baris atau lebih. Pada kutipan panjang, kutipan dipisahkan dengan badan teks. Kutipan panjang berjarak 1 spasi. Biasanya, 2 atau 1½ spasi. Kutipan panjang tidak selalu menggunakan tanda kutip. Boleh ada, boleh tidak. Seluruh kutipan diletakkan menjorok ke dalam 5 –7 karakter. Jika terjadi, kutipan dalam kutipan, gunakan tanda kutip tunggal/jamak.

Contoh :

Pada ilmu Interaksi Manusia dan Komputer, dikenal adanya istilah recency effect. Berikut penjelasan Ida tentang recency effect :

“Hasil peneltitian menunjukkan bahwa kita lebih mudah jika diminta untuk mengingat item yang baru diterangkan dibandingkan dengan item yang sudah diterangkan. Hal ini dikenal dengan recency effect” (Sani, 1959: 7).

Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang mengutip hanya ide pokoknya, sedangkan bahasa kutipan dijelaskan dengan bahasa sendiri. Kutipan tidak langsung diintegrasikan dalam badan naskah/teks. Jarak bagian kutipan sama dengan jarak badan teks lainnya. Kutipan tidak langsung juga tidak menggunakan tanda kutip.

Contoh :

Bentuk tulisan faktual yang berupa recount(penceritaan kembali) dalam media massa sangat beragam. Hal ini disebabkan sejalannya tujuan penulisan sebuah recount yang mengarah pada bentuk hiburan atau pemberian informasi (Callaghan & Rothery, 1993: 53). Banyak rubrik surat kabar nasional yang menyediakan tempat untuk pembaca untuk terlibat dalam komunikasi nasional yang dijalin dalam bentuk artikel-artikel.

Kutipan memiliki banyak manfaat diantaranya  :

  1. Menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi.
  2. Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
  3. Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
  4. Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
  5. Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
  6. Meningkatkan estetika penulisan.
  7. Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan  naskah yang  terkait dengan data pustaka.

Kutipan juga memiliki kegunaan diantaranya :

  1. Sebagai Tinjauan Pustaka dalam penyusunan skripsi
  2. Sebagai referensi untuk mencari pengertian dalam penyusunan skripsi dan penulisan ilmiah

2. DAFTAR PUSTAKA (10 Contoh Daftar Pustaka)

1. Arikunto, S. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

2. BNSP, (2007). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar Kelas V.

3. Depdikbud. (1999). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Badan Penelitian Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah. Jakarta: Dikti.

4. Depdiknas. (2003). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdiknas.

5. Depdiknas. (2004). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

6. Depdiknas. (2007). Pedoman Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Dirjen Manajemen Dikdasmen, Dirpom Tk dan SD, BNSP.

7. Haryanto, (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

8. Hollands Roy, (1983). Kamus Matematika Departement of Mathematics Dundee Colloge of Education. Jakarta: Erlangga

9. Rahmat, et al. (2006). Belajar Matematika dengan Orientasi Penemuan dan Pemecahan Masalah. Bandung: Sarana Pancakarya.

10. Ruseffendi. (1992). Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Depdikbud

3. Abstrak

Pengertian

Abstrak merupakan penyajian singkat mengenai isi tulisan sehingga pada tulisan
ia menjadi bagian tersendiri. Abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara singkat kepada
pembaca tentang apa yang terdapat dalam suatu tulisan. Pada umumnya abstrak
diletakkan pada bagian awal sebelum bab-bab penguraian. Menurut sifatnya, abstrak
dapat dibagi menjadi abstrak yang bersifat deskriptif yang dalam Bahasa Inggris disebut
Abstract dan abstrak yang bersifat informatif. Abstrak informatif terbagi menjadi
ringkasan (precise) dan ikhtisar (summary). Dalam tulisan ilmiah yang disusun untuk
memperoleh gelar lewat penelitian seperti skripsi, tesis dan disertasi, umumnya jenis
abstrak yang digunakan adalah yang berwujud ringkasan, sedangkan ikhtisar lebih
banyak digunakan pada tulisan ilmiah yang diterbitkan dalam bentuk buku.

 

Fungsi

·         Current awareness: memudahkan para pembaca untuk mendapatkan informasi terbaru tentang suatu bidang yang diminati, tanpa harus membaca seluruh isi dokumen

·         Menghemat waktu pembaca

·         Melanjutkan membaca atau tidak ?

·         Menghindari terjadi duplikasi tulisan

·         Keyword : memudahkan dalam penyimpanan secara elektronis

JENIS ABSTRAK

 

1.2. Abstrak Deskriptif

 

Sebagai abstrak deskriptif, Abstrak hanya menyajikan uraian yang sangat singkat tentang isi tulisan tanpa menyatakan apa yang dibahas dalam aspek-aspek yang tercakup pada tulisan itu sendiri. Dengan kata lain, untuk menjelaskan gagasan utama yang terdapat pada tulisan, Abstrak cukup disusun dalam kalimat tunggal sehingga Abstrak tidak memerlukan perincian yang bersifat detil ataupun contoh-contoh yang bersifat ilustratif. Pandangan penulis tentang karyanya pun tidak akan tampak dalam Abstrak. Pendek kata, pada Abstrak penulis hanya menyajikan hal-hal yang bertalian dengan topik atau menyajikan semata-mata tentang problematika yang terdapat dalam tulisannya.

 

1.3. Abstrak Informatif: Ringkasan (Precise)

 

Ringkasan merupakan penyajian singkat tentang isi tulisan dengan memperlihatkan urutan dari isi atau bab-bab yang terdapat dalam tulisan. Dalam bentuknya yang singkat itu, urutan tentang isi atau bab-bab tulisan disajikan secara proporsional. Pada prinsipnya di dalam ringkasan, gagasan dan pendekatan penulis telah tampak dan problematika berikut upaya pemecahan yang ada dalam tulisan disajikan berurutan sesuai bab-bab yang ada. Adakalanya ilustrasi juga disertakan dalam ringkasan. 

 

1.4. Abstrak Informatif: Ikhtisar (Summary)

 

Abstrak yang berbentuk ikhtisar sebenarnya sering digunakan para penulis dalam membuat kutipan secara tidak langsung ataupun di dalam menyimpulkan suatu uraian. Sebagai salah satu bentuk abstrak, ikhtisar juga merupakan penyajian singkat tentang isi tulisan namun tidak mempertahankan urutan bab-bab yang ada seperti halnya pada ringkasan. Dengan demikian, problematika dan upaya pemecahan yang tersaji dalam tulisan dijelaskan secara ringkas dan bebas tanpa memberikan penjelasan mengenai isi dari seluruh tulisan secara proporsional. Ilustrasi pun kadang juga diperlukan dalam sebuah ikhtisar.

 

 1.5. Panjang Abstrak

 

Tidak terdapat patokan yang absolut mengenai besar kecilnya ringkasan maupun ikhitisar namun bagi penulis pemula dapat mempergunakan patokan seperti misalnya apabila jumlah halaman tulisan adalah 250 halaman, maka proporsi untuk ringkasan atau ihtisar dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus di bawah ini : 

 

Jumlah halaman X baris setiap halaman X kata dalam dalam satu baris.

(           250         X               25                X                  9 )                           = 56.250 kata

 

maka jumlah halaman ringkasan atau ikhtisar yang dibutuhkan adalah :

56.250 : (25X9) = 250 kata = ± 1,1 halaman berukuran kuarto dalam 1 spasi atau ±2,5 halaman dalam 2 spasi pada kertas berukuran kuarto

 

Patokan untuk menentukan jumlah baris dalam satu halaman maupun jumlah kata dalam satu baris seperti digunakan pada contoh di atas adalah berasal dari standar masyarakat ilmiah bahwa huruf yang dipakai untuk karya ilmiah adalah berukuran PICA pada mesin ketik atau sama dengan jenis huruf Times New Roman 12 pada program pengolah kata MS Word dan sejenisnya.

Rumus untuk menentukan ukuran ringkasan atau ikhtisar seperti di atas hanyalah gambaran umum yang tidak perlu ditetapkan secara ketat karena yang penting adalah ukuran dan keseimbangan proporsional dengan besar tebal tipisnya sebuah tulisan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar